Selasa, 23 April 2013
CONTOH APLIKASI DARI LOGIKA FUZZY DAN SUPPORT VECTOR MECHINE
APLIKASI
MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY
1.
APLIKASI KONTROL LOGIKA FUZZY PADA SISTEM
TRACKING MATAHARI (SUN TRACKING SYSTEM) PANEL PHOTOVOLTAIC (http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/816/741)
Photovoltaic atau
PV merupakan teknologi konversi dari radiasi matahari menjadi energi listrik secara
langsung (Sihana, 2006). Operasi sistem PV dapat diwujudkan secara ekonomis
terutama untuk sistem supply daya rendah sampai dengan beberapa kilowatt pada
daerah yang tidak terjangkau jaringan listrik. Photovoltaic menggunakan
proses konversi langsung dari cahaya atau ( energi elektromagnetik) menjadi
aliran listrik dengan menggunakan sel surya. Energi listrik yang dihasilkan
oleh sel surya selain dipengaruhi oleh intensitas surya juga oleh efisiensinya.
Secara teoritis, efisiensi yang dapat dicapai oleh sel surya maksimal sekitar
30 – 40% tergantung pada tipe dan konstruksinya, namun umumnya hanya mencapai
efisiensi antara 7 – 17%. Atas dasar efisiensi tersebut, pengendalian posisi
dari panel PV (yang merupakan kumpulan dari modul sel PV) menjadi penting agar
intensitas matahari dapat diserap secara optimal. Sistem yang diterapkan
disebut sistem tracking matahari (Sun Tracking System).
Sistem tracking matahari terdiri dari sirkuit
penangkap cahaya langsung (directional light detecting circuit ),
amplifier circuit, dan sebuah magnet permanen motor step DC untuk menyesuaikan
arah dari modul PV terhadap arah tegak lurus cahaya matahari (Louvros dan
Kaplanis, 2006). Input dari sistem adalah posisi cahaya matahari dan outputnya
berupa arah dari modul PV tersebut dalam besaran radian.
Sistem
pengontrol yang biasa digunakan adalah sistem pengontrol konvensional seperti
PID namun pada makalah ini diusulkan menggunakan sistem pengontrol Logika Fuzzy.
Perancangan yang dibangun pada makalah ini terkait sistem pengontrol Logika
Fuzzy. Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa model logika Fuzzy merupakan hubungan
input-output yang berisi fuzzifier, mesin inference, defuzzifier
dan sebuah basis aturan fuzzy (fuzzy rule base). Diagram hubungan
antar komponen tersebut ditunjukkan pada gambar 3.
Pada fuzzifier input akan difuzzifikasi ke dalam
nilai linguistik (Linguistik values) untuk diasosiasikan menjadi
variable input linguistik. Setelah fuzzyfikasi, mesin interference akan menunjuk
fuzzy rule base yang berisi aturan fuzzy IF-THEN untuk memperoleh nilai
linguistik dari variabel intermediate dan variabel output linguistik. Sekali
nilai variabel linguistik didapatkan, defuzzifier akan menghasilkan
nilai akhir dari nilai
output
linguistik. Dasar dari Fuzzy Logic controller (FLC) ditunjukkan pada
Gambar 4, terdiri dari empat komponen dasar, yaitu :
a. Fuzzy
interface, berupa A/D converter pada Kontrol digital
b. Pembuat
logika keputusan (decisionmaking logic, DML), berfungsi layaknya pengontrol
digital.
c. Defuzzification
interface (DFI), yang berfungsi seperti teorema digital.
d. Knowledge
base (KB), yang terdiri dari pengetahuan tentang aplikasi
domain dan hasil dari pengontrolan.
2.
Teknolologi Sistem Fuzzy (http://elektroindonesia.com/elektro/no6b.html)
Aplikasi-aplikasi
yang menggunakan sistem logika fuzzy sering sekali dianggap atau dinamakan
sebagai pengendali fuzzy (fuzzy control). Padahal disamping pengendali fuzzy
terdapat bermacam-macam teori yang digunakan pada aplikasi-aplikasi fuzzy
seperti klasifikasi fuzzy (fuzzy clasification) dan diagnosis fuzzy (fuzzy
diagnosis). Pada tulisan ini akan dipaparkan masalah dalam teknologi fuzzy dan
perbedaan antara pengendali fuzzy dengan klasifikasi fuzzy dan fuzzy
diagnosis.
Dalam perjalanan perkembangan suatu
generasi teknologi menjadi lebih mantap dan berdaya guna tinggi, membutuhkan
adanya pengembangan dasar pengetahuan dan dilakukannya berbagai macam riset
atau penelitian yang bersifat eksperimental. Penelitian atau riset ini akan
memberikan jawaban terhadap pertanyaan mendasar seperti : teori-teori apa saja
yang masih secara praktis masih relevan untuk kemudian dikembangkan atau teori
mana saja yang sama sekali tidak bisa digunakan lagi? Teori yang bermanfaat
adalah teori yang dianggap mampu menjembatani penggabungan pengendali fuzzy
dengan sistem kendali konvensional atau algoritma kendali modern seperti
jaringan neural, algoritma genetik, dan lain sebagainya.
Pada
generasi pertama teknologi fuzzy, terdapat beberapa kendala yang ditemui untuk
mengembangkan pada industri-industri atau sistem kendali yang telah ada. Saat
itu belum ada metodologi yang sistematik tentang aplikasi pengendali fuzzy,
penentuan rancang bangun yang tepat, analisa permasalahan, dan bagaimana
pengaruh perubahan parameter sistem terhadap kualitas unjuk kerja sistem. Jadi
tidak bisa diharapkan suatu rancang bangun yang universal dan strategi optimasi
fuzzy dapat segera digunakan secara praktis.
Saat
ini logika fuzzy telah berhasil menerobos kendala-kendala yang dulu pernah
ditemui dan segera menjadi basis teknologi tinggi. Penerapan teori logika ini
dianggap mampu menciptakan sebuah revolusi dalam teknologi. Sebagai contoh,
mulai tahun 90-an para manufaktur industri yang bergerak di bidang Distributed
Control System (DCSs), Programmable Controllers (PLCs),
dan Microcontrollers (MCUs) telah menyatukan sistem logika fuzzy
pada barang produksi mereka dan memiliki prospek ekonomi yang baik. Sebuah
perusahaan mikroprosesor terkemuka, Motorolla, dalam sebuah jurnal
teknologi, pernah menyatakan "… bahwa logika fuzzy pada masa-masa
mendatang akan memainkan peranan penting pada sistem kendali dijital "(1).
Pada saat yang bersamaan, pertumbuhan yang luar biasa terjadi pada industri
perangkat lunak yangmenawarkan kemudahan penggunaan logika fuzzy dan
penerapannya pada setiap aspek kehidupan sehari-hari.
Perusahaan
Jerman Siemens yang bergerak diberbagai bidang teknik seperti
otomatisasi industri, pembangkit tenaga, semikonduktor, jaringan komunikasi
publik dan pribadi, otomotif dan sistem transportasi, sistem audio dan video,
dan lain sebagainya, beberapa tahun belakangan ini telah membentuk kelompok
riset khusus tentang fuzzy. Tujuannya untuk melakukan penelitian dan
pengembangan yang sistematik tentang logika fuzzy pada setiap aspek teknologi
(4).
Ada
dua alasan utama yang mendasari pengembangan teknologi berbasis sistem
fuzzy:
- Menjadi state-of-the-art dalam sistem kendali berteknologi tinggi. Jika diamati pengalaman pada negara-negara berteknologi tinggi, khususnya di negara Jepang, pengendali fuzzy sudah sejak lama dan luas digunakan di industri-industri dan alat-alat elektronika. Daya gunanya dianggap melebihi dari pada teknik kendali yang pernah ada. Pengendali fuzzy terkenal karena kehandalannya, mudah diperbaiki, dan yang lebih penting lagi pengendali fuzzy memberikan pengendalian yang sangat baik dibandingkan teknik lain, yang biasanya membutuhkan usaha dan dana yang lebih besar.
- Dalam perspektif yang lebih luas, pengendali fuzzy ternyata sangat bermanfaat pada aplikasi-aplikasi sistem identifikasi dan pengendalian ill-structured, di mana linieritas dan invariansi waktu tidak bisa ditentukan dengan pasti, karakteristik proses mempunyai faktor lag, dan dipengaruhi oleh derau acak. Bentuk sistem seperti ini jika dipandang sistem konvensional sangat sulit untuk dimodelkan.
Beberapa proyek teknologi yang dinilai
digunakan dan memiliki prospek ekonomi yang cerah seperti (4) :
- Dalam teknologi otomotif : sistem transmisi otomatis fuzzy dan pengendali kecepatan idle fuzzy.
- Dalam teknologi transpirtasi :
Pengendali
fuzzy anti-slip untuk kereta listrik, sistem pengaturan dan perencanaan
perparkiran, sistem pengaturan lampu lalu lintas, dan pengendalian kecepatan
kendraan di jalan bebas hambatan.
- Dalam peralatan sehari-hari : mesin cuci fuzzy dan vacum cleaner fuzzy dan lain-lain.
- Dalam aplikasi industri di antaranya : industri kimia, sistem pengolahan kertas, dan lain-lain.
- Dalam power satations : sistem diagnosis kebocoran-H2
Masih banyak aplikasi lainnya yang sudah
beredar sebagai alat kendali dan barang-barang elektronik berteknologi
tinggi.
Kendali Perkembangan Teknologi Sistem Fuzzy
Keberhasilan penerapan teknologi fuzzy
seperti yang telah dibeberkan pada bagian pembahasan sebelumnya, dapat
direalisasikan jika terdapat penelitian dan strategi pengembangan riset dan
desain oleh sebuah industri untuk menemukan teknik terbaik untuk produknya. Hal
tersebut tentunya tidak terlepas dari kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam
menggunakan dan pengembangan teknologi ini. Secara garis besar beberapa
kesulitan yang ditemui oleh industri-industri elektronika adalah sebagai
berikut (4):
- Para enjiner dan ilmuwan generasi sebelumnya dan sekarang banyak yang tidak mengenal teori kendali fuzzy, meskipun secara teknik praktis mereka memiliki pengalaman untuk menggunakan teknologi dan perkakas kontrol yang sudah ada.
- Belum banyak terdapat kursus/balai pendidikan dan buku-buku teks yang menjangkau setiap tingkat pendidikan (undergraduate, postgraduate, dan on site training)
- Hingga kini belum ada pengetahuan sistematik yang baku dan seragam tentang metodologi pemecahan problema kendali menggunakan pengendali fuzzy.
- Belum adanya metode umu/general untuk mengembangkan dan implementasi pengendali fuzzy.
Kendala pertama dan kedua dapat diatasi
dengan cara sering diadakannya kursus dan balai pendidikan, memperbanyak penuliasan
karya-karya ilmiah dan juga pengadaan buku-buku tentang fuzzy di setiap
perguruan tinggi atau institusi pendidikan lainnya. Kendala ke tiga dan ke
empat dapat diatasi dengan cara membentuk suatu metodolgi untuk merancang dan
mengembangkan sistem fuzzy. Metodologi ini mencakup fasilitas-fasilitas yang
terdapat dalam teori sistem kendali fuzzy seperti : pemilihan fungsi
keanggotaan, operator, penggunaan faktor skala, pengembangan basisi
pengetahuan, penurunan basis aturan, uji coba, dan simulasi sistem.
Perusahaan
elektrik Omron selain menjual produknya, kini mereka juga tengah
mengembangkan metode pendidikan dan pelatihan teknik logika fuzzy. Asisten
manajer Omron FA System Div..Jim Krill berkatta," …, Educating
potential customers about the benefits of fuzzy logic and where it can be
applied is impotant for proper development of this technology." Jadi
cara terbaik untuk mencapai teknologi ini menurutnya adalah melalui program
pelatihan, seminar, dan pemakaian piranti lunak simulasi sistem fuzzy yang
efektif (1).
Hingga
kini software pengembangan logika fuzzy sudah tidak terhitung banyaknya,
mulai dari simulasi sistem yang sederhana hingga seistem yang sangat kompleks
dan rumit. Masing-masing menawarkan berbagai kelebihan dan kemudahan pemakaian
seperti : User friendly editor, sistem on-line dan off-line debugging,
compilers untuk setiap bahasa pemrograman termasuk bahasa rakitan
mikrokontroler, tampilan 3D dan berbagai macam proyek simulasi yang bisa
dilakukan (4).
Kendali Fuzzy, Klasifikasi Fuzzy, dan Diagnosis Fuzzy
Aplikasi yang menggunakan logika fuzzy,
selalu identik dengan pengendalian fuzzy. Walaupun sebenarnya aplikasi itu
tergolong dalam klasifikasi fuzzy atau diagnosis fuzzy. Kejadian ini bukanlah
masalah yang dominan dan pelik dalam sistem fuzzy, karena istilah
"fuzzy" sebenarnya sudah kabur dan sering disamakan dengan
istilah-istilah yang ada pada teori himpunan fuzzy, topologi fuzzy, atau dalam
pengertian yang lebih sempit lagi sering disebut sebagai approximate
reasoning dalam logika keputusan. Dengan cara pandang yang sama sistem
kendali fuzzy sering sekali dinyatakan sebagai bagian teori himpunan fuzzy yang
digunakan pada aplikasi-aplikasi dalam bentuk sistem lingkar tertutup. Namun
tujuan utama tulisan ini adalah membedakan antara sistem kendali fuzzy dengan
sistem klasifikasi fuzzy dan sistem diagnosis fuzzy. Pada ruang lingkup yang
lebih luas lagi, masih ada sistem lainnya yang cukup sukses digunakan seperti
sistem pakar fuzzy, sistem analisa data fuzzy, sistem pengolahan citra fuzzy,
dan berbagai ragam aplikasi sistem fuzzy yang sudah ada.
Pada
dasarnya penggunaan istilah klasifikasi dan diagnosis bukanlah merupakan
penamaan yang baku, karena keduanya mempunyai pengertian atau makna yang hampir
sama dan batas-batas perbedaannya juga tidak begitu jelas. Namun yang teramat
penting adalah kedua istilah tadi menunjukkan perbedaan antara kedua sistem
aplikasi berbasis logika fuzzy.
Sistem
fuzzy secara umum dapat dilihat pada Gambar 1. Pada gambar tersebut terdapat
blok proses, sistem fuzzy, dan sistem pengembangan (development system).
Pihak developer diletakkan paling atas pada gambar ini. Selain itu,
terdapat dua operator, yaitu seorang yang bertanggung jawab atas masukan untuk
sistem fuzzy dan keluaran dari proses, dan seorang lagi bertugas mambawa
masukan ke dalam proses dan menentukan keluaran dari sistem fuzzy. Operator ini
sebenarnya tidak mesti seorang operator manusia, biasanya sistem fuzzy atau
non-fuzzy yang berfungsi mengantarkan masukan atau keluaran sinyal proses. Dari
gambar ini dapat diturunkan beberapa sistem sistem fuzzy, seperti pengendali
fuzzy, klasifikator fuzzy, dan sistem pendiagnosaan fuzzy.
Sebuah kendali fuzzy yang digambarkan pada Gambar 2 merupakan suatu sistem lingkar tertutup, di mana tidak terdapat operator yang menjadi bagian dari sistem lingkar kendali (control loop). Contoh dari sistem kendali ini adalah vacuum cleaner. Sistem pada alat ini mengatur daya motor penghisap tergantung pada banyaknya debu di lantai atau karpet. Contoh lain dari sistem kendali fuzzy adalah optimisasi torsi dalam sistem anti slip yang digunakan kereta listrik dan sistem kereta bawah tanah. Masukan sistem kendali berupa kecepatan kereta dan koefisien resistansi rel.
Pada sistem klasifikasi fuzzy (Gambar 3) tidak terdapat loop tertutup. Sistem ini hanya menerima masukan dan keluaran dari proses untuk selanjutnya memberikan informasi berupa kondisi (state) dari proses tadi. Informasi kondisi ini dapat digunakan untuk mmengendalikan sistem atau memberikan tanggung jawab kendali kepada operator. Secara matematis, sistem klasifikasi lebih dekat pada teori himpunan daripada teori fungsi. Pada sistem ini, sifat kesamaan (Vagueness) sering ditemui pada opini pakar dan jarang menggunakan model relasi fuzzy (4).
Sebuah kendali fuzzy yang digambarkan pada Gambar 2 merupakan suatu sistem lingkar tertutup, di mana tidak terdapat operator yang menjadi bagian dari sistem lingkar kendali (control loop). Contoh dari sistem kendali ini adalah vacuum cleaner. Sistem pada alat ini mengatur daya motor penghisap tergantung pada banyaknya debu di lantai atau karpet. Contoh lain dari sistem kendali fuzzy adalah optimisasi torsi dalam sistem anti slip yang digunakan kereta listrik dan sistem kereta bawah tanah. Masukan sistem kendali berupa kecepatan kereta dan koefisien resistansi rel.
Pada sistem klasifikasi fuzzy (Gambar 3) tidak terdapat loop tertutup. Sistem ini hanya menerima masukan dan keluaran dari proses untuk selanjutnya memberikan informasi berupa kondisi (state) dari proses tadi. Informasi kondisi ini dapat digunakan untuk mmengendalikan sistem atau memberikan tanggung jawab kendali kepada operator. Secara matematis, sistem klasifikasi lebih dekat pada teori himpunan daripada teori fungsi. Pada sistem ini, sifat kesamaan (Vagueness) sering ditemui pada opini pakar dan jarang menggunakan model relasi fuzzy (4).
Contoh
dari sistem klasifikasi fuzzy adalah mesin cuci fuzzy. Beberapa
variabel/parameter mesin cuci ditentukan berdasarkan jumlah dan jenis pakaian.
Keluaran atau informasi dari sistem klasifikasi ini digunakan untuk menentukan
jenis spin-dry serta lembut atau kasar gesekan pakaian yang optimal.
Contoh ke dua dari sistem fuzzy ini adalah sistem transmisi otomatik fuzzy.
Sistem ini menggunakan beberapa sensor yang ditaruh pada sistem ABS, sistem power
steering, sistem kendali motor, dan bagian penting lainnya. Selama
kendaraan berjalan, sistem ini akan terus memantau dan menilai kondisi mobil
tersebut, seperti beban kendaraan, kondisi mobil pada saat melewati jalan yang
menanjak atau menurun dan kondisi-kondisi lainnya. Pada Gambar 3, gambar
operator manusia pada kiri dan kanan sistem klasifikasi fuzzy, biasanya
merupakan suatu sistem khusus yang bertugas memberikan informasi yang
diperlukan untuk kemudian di proses.
Pada sistem diagnosis fuzzy (Gambar 4) peranan manusia/operator lebih dominan. Pengiriman data dilaksanakan oleh operator ke dalam sistem, ketika sistem memerlukan data tambahan. Selain itu operator dapat meminta atau menanyakan informasi dari sistem diagnosis berupa hasil konklusi diagnosis atau prosedur detail hasil diagnosis oleh sistem. Dari sifat sistem ini, sistem diagnosis fuzzy dapat digolongkan pada sistem pakar fuzzy. Sistem pakar fuzzy adalah sistem pakar yang menggunakan notasi fuzzy pada aturan-aturan dan proses inferensi (logika keputusan). Salah satu kelebihan sistem pakar fuzzy dibandingkan sistem pakar konvensional adalah jumlah aturan lebih sedikit, sehingga sistem lebih transparan untuk dianalisa. Kekurangannya adalah kehandalan sistem sangat tergantung pada baik-buruknya proses pengumpulan aturan seperti prosedur pertanyaan dan komponen-komponen kuisioner, serta sering terjadi kesulitan untuk menyimpulkan suatu pernyataan tertentu oleh operator.
Pada sistem diagnosis fuzzy (Gambar 4) peranan manusia/operator lebih dominan. Pengiriman data dilaksanakan oleh operator ke dalam sistem, ketika sistem memerlukan data tambahan. Selain itu operator dapat meminta atau menanyakan informasi dari sistem diagnosis berupa hasil konklusi diagnosis atau prosedur detail hasil diagnosis oleh sistem. Dari sifat sistem ini, sistem diagnosis fuzzy dapat digolongkan pada sistem pakar fuzzy. Sistem pakar fuzzy adalah sistem pakar yang menggunakan notasi fuzzy pada aturan-aturan dan proses inferensi (logika keputusan). Salah satu kelebihan sistem pakar fuzzy dibandingkan sistem pakar konvensional adalah jumlah aturan lebih sedikit, sehingga sistem lebih transparan untuk dianalisa. Kekurangannya adalah kehandalan sistem sangat tergantung pada baik-buruknya proses pengumpulan aturan seperti prosedur pertanyaan dan komponen-komponen kuisioner, serta sering terjadi kesulitan untuk menyimpulkan suatu pernyataan tertentu oleh operator.
Bidang
aplikasi sistem diagnosis ini biasanya suatu proses yang besar dan kompleks,
sehingga sangat sulit dianalisa menggunakan algoritma eksak dan dimodelkan
dengan model matematika biasa. Pada permulaan persiapan sistem, jumlah aturan
yang digunakan ini biasanya sangat banyak. Namun pada tahap akhir, jumlah aturan
akan lebih sedikit dan mudah dibaca. Ini merupakan sifat sistem pakar fuzzy,
seperti yang dikatakan oleh Prof. Zadeh, bahwa sistem pakar fuzzy akan
menggunakan aturan-aturan yang lebih sedikit dibandingkan sistem pakar
konvensional sehingga mudah dibaca dan membantu menghindarkan inkonsistensi dan
inkomplit sistem pengendali (4). Contoh dari sistem pakar fuzzy ini adalah
proyek diagnosa kebocoran-H2 pada sistem pendingin high-performance
generator. Salah satu contoh aturan sistem diagnostik ini adalah :
"Jika
konsumsi H2 tinggi dan daya yang tersedia rendah dan suhu gas rendah
dan tekanan H2 generator tidak rendah/menurun, maka tingkatkan
konsumsi H2 (untuk menurunkan temperatur)"
Yang
perlu diperhatikan pada sistem diagnostik ini adalah, tidak berlakunya proses
defuzzifikasi, karena sistem ini hanya menghasilkan sifat keluaran berupa
aproksimasi linguistik yang merupakan suatu pernyataan atau jawaban yang mudah
dipahami oleh operator.
3. LOGIKA FUZZY (http://idawonogiri.wordpress.com/2010/01/16/logika-fuzzy/)
Logika Fuzzy adalah
peningkatan dari logika Boolean yang berhadapan dengan konsep kebenaran
sebagian. Di mana logika klasik menyatakan bahwa segala hal dapat diekspresikan
dalam istilah binary (0 atau 1, hitam atau putih, ya atau tidak), logika fuzzy
menggantikan kebenaran boolean dengan tingkat kebenaran.
Logika Fuzzy
memungkinkan nilai keanggotaan antara 0 dan 1, tingkat keabuan dan juga hitam
dan putih, dan dalam bentuk linguistik, konsep tidak pasti seperti “sedikit”,
“lumayan”, dan “sangat”. Dia berhubungan dengan set fuzzy dan teori
kemungkinan. Dia diperkenalkan oleh Dr. Lotfi Zadeh dari Universitas
California, Berkeley pada 1965.
Teknolologi Sistem
Fuzzy
Aplikasi-aplikasi yang menggunakan sistem logika fuzzy sering sekali dianggap atau dinamakan sebagai pengendali fuzzy (fuzzy control). Padahal disamping pengendali fuzzy terdapat bermacam-macam teori yang digunakan pada aplikasi-aplikasi fuzzy seperti klasifikasi fuzzy (fuzzy clasification) dan diagnosis fuzzy (fuzzy diagnosis). Pada tulisan ini akan dipaparkan masalah dalam teknologi fuzzy dan perbedaan antara pengendali fuzzy dengan klasifikasi fuzzy dan fuzzy diagnosis.
Pendahuluan
Dalam perjalanan perkembangan suatu generasi teknologi menjadi lebih mantap dan berdaya guna tinggi, membutuhkan adanya pengembangan dasar pengetahuan dan dilakukannya berbagai macam riset atau penelitian yang bersifat eksperimental. Penelitian atau riset ini akan memberikan jawaban terhadap pertanyaan mendasar seperti : teori-teori apa saja yang masih secara praktis masih relevan untuk kemudian dikembangkan atau teori mana saja yang sama sekali tidak bisa digunakan lagi? Teori yang bermanfaat adalah teori yang dianggap mampu menjembatani penggabungan pengendali fuzzy dengan sistem kendali konvensional atau algoritma kendali modern seperti jaringan neural, algoritma genetik, dan lain sebagainya.
Pada generasi pertama teknologi fuzzy, terdapat beberapa kendala yang ditemui untuk mengembangkan pada industri-industri atau sistem kendali yang telah ada. Saat itu belum ada metodologi yang sistematik tentang aplikasi pengendali fuzzy, penentuan rancang bangun yang tepat, analisa permasalahan, dan bagaimana pengaruh perubahan parameter sistem terhadap kualitas unjuk kerja sistem. Jadi tidak bisa diharapkan suatu rancang bangun yang universal dan strategi optimasi fuzzy dapat segera digunakan secara praktis.
Saat ini logika fuzzy telah berhasil menerobos kendala-kendala yang dulu pernah ditemui dan segera menjadi basis teknologi tinggi. Penerapan teori logika ini dianggap mampu menciptakan sebuah revolusi dalam teknologi. Sebagai contoh, mulai tahun 90-an para manufaktur industri yang bergerak di bidang Distributed Control System (DCSs), Programmable Controllers (PLCs), dan Microcontrollers (MCUs) telah menyatukan sistem logika fuzzy pada barang produksi mereka dan memiliki prospek ekonomi yang baik. Sebuah perusahaan mikroprosesor terkemuka, Motorolla, dalam sebuah jurnal teknologi, pernah menyatakan “… bahwa logika fuzzy pada masa-masa mendatang akan memainkan peranan penting pada sistem kendali dijital “(1). Pada saat yang bersamaan, pertumbuhan yang luar biasa terjadi pada industri perangkat lunak yangmenawarkan kemudahan penggunaan logika fuzzy dan penerapannya pada setiap aspek kehidupan sehari-hari.
Perusahaan Jerman Siemens yang bergerak diberbagai bidang teknik seperti otomatisasi industri, pembangkit tenaga, semikonduktor, jaringan komunikasi publik dan pribadi, otomotif dan sistem transportasi, sistem audio dan video, dan lain sebagainya, beberapa tahun belakangan ini telah membentuk kelompok riset khusus tentang fuzzy. Tujuannya untuk melakukan penelitian dan pengembangan yang sistematik tentang logika fuzzy pada setiap aspek teknologi (4).
Ada dua alasan utama yang mendasari pengembangan teknologi berbasis sistem fuzzy:
• Menjadi state-of-the-art dalam sistem kendali berteknologi tinggi. Jika diamati pengalaman pada negara-negara berteknologi tinggi, khususnya di negara Jepang, pengendali fuzzy sudah sejak lama dan luas digunakan di industri-industri dan alat-alat elektronika. Daya gunanya dianggap melebihi dari pada teknik kendali yang pernah ada. Pengendali fuzzy terkenal karena kehandalannya, mudah diperbaiki, dan yang lebih penting lagi pengendali fuzzy memberikan pengendalian yang sangat baik dibandingkan teknik lain, yang biasanya membutuhkan usaha dan dana yang lebih besar.
• Dalam perspektif yang lebih luas, pengendali fuzzy ternyata sangat bermanfaat pada aplikasi-aplikasi sistem identifikasi dan pengendalian ill-structured, di mana linieritas dan invariansi waktu tidak bisa ditentukan dengan pasti, karakteristik proses mempunyai faktor lag, dan dipengaruhi oleh derau acak. Bentuk sistem seperti ini jika dipandang sistem konvensional sangat sulit untuk dimodelkan.
Beberapa proyek teknologi yang dinilai digunakan dan memiliki prospek ekonomi yang cerah seperti (4) :
• Dalam teknologi otomotif : sistem transmisi otomatis fuzzy dan pengendali kecepatan idle fuzzy.
• Dalam teknologi transpirtasi :
Pengendali fuzzy anti-slip untuk kereta listrik, sistem pengaturan dan perencanaan perparkiran, sistem pengaturan lampu lalu lintas, dan pengendalian kecepatan kendraan di jalan bebas hambatan.
• Dalam peralatan sehari-hari : mesin cuci fuzzy dan vacum cleaner fuzzy dan lain-lain.
• Dalam aplikasi industri di antaranya : industri kimia, sistem pengolahan kertas, dan lain-lain.
• Dalam power satations : sistem diagnosis kebocoran-H2
Masih banyak aplikasi lainnya yang sudah beredar sebagai alat kendali dan barang-barang elektronik berteknologi tinggi.
Kendali Perkembangan Teknologi Sistem Fuzzy
Keberhasilan penerapan teknologi fuzzy seperti yang telah dibeberkan pada bagian pembahasan sebelumnya, dapat direalisasikan jika terdapat penelitian dan strategi pengembangan riset dan desain oleh sebuah industri untuk menemukan teknik terbaik untuk produknya. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam menggunakan dan pengembangan teknologi ini. Secara garis besar beberapa kesulitan yang ditemui oleh industri-industri elektronika adalah sebagai berikut (4):
1. Para enjiner dan ilmuwan generasi sebelumnya dan sekarang banyak yang tidak mengenal teori kendali fuzzy, meskipun secara teknik praktis mereka memiliki pengalaman untuk menggunakan teknologi dan perkakas kontrol yang sudah ada.
2. Belum banyak terdapat kursus/balai pendidikan dan buku-buku teks yang menjangkau setiap tingkat pendidikan (undergraduate, postgraduate, dan on site training)
3. Hingga kini belum ada pengetahuan sistematik yang baku dan seragam tentang metodologi pemecahan problema kendali menggunakan pengendali fuzzy.
4. Belum adanya metode umu/general untuk mengembangkan dan implementasi pengendali fuzzy.
Kendala pertama dan kedua dapat diatasi dengan cara sering diadakannya kursus dan balai pendidikan, memperbanyak penuliasan karya-karya ilmiah dan juga pengadaan buku-buku tentang fuzzy di setiap perguruan tinggi atau institusi pendidikan lainnya. Kendala ke tiga dan ke empat dapat diatasi dengan cara membentuk suatu metodolgi untuk merancang dan mengembangkan sistem fuzzy. Metodologi ini mencakup fasilitas-fasilitas yang terdapat dalam teori sistem kendali fuzzy seperti : pemilihan fungsi keanggotaan, operator, penggunaan faktor skala, pengembangan basisi pengetahuan, penurunan basis aturan, uji coba, dan simulasi sistem.
Perusahaan elektrik Omron selain menjual produknya, kini mereka juga tengah mengembangkan metode pendidikan dan pelatihan teknik logika fuzzy. Asisten manajer Omron FA System Div..Jim Krill berkatta,” …, Educating potential customers about the benefits of fuzzy logic and where it can be applied is impotant for proper development of this technology.” Jadi cara terbaik untuk mencapai teknologi ini menurutnya adalah melalui program pelatihan, seminar, dan pemakaian piranti lunak simulasi sistem fuzzy yang efektif (1).
Hingga kini software pengembangan logika fuzzy sudah tidak terhitung banyaknya, mulai dari simulasi sistem yang sederhana hingga seistem yang sangat kompleks dan rumit. Masing-masing menawarkan berbagai kelebihan dan kemudahan pemakaian seperti : User friendly editor, sistem on-line dan off-line debugging, compilers untuk setiap bahasa pemrograman termasuk bahasa rakitan mikrokontroler, tampilan 3D dan berbagai macam proyek simulasi yang bisa dilakukan (4).
Kendali Fuzzy, Klasifikasi Fuzzy, dan Diagnosis Fuzzy
Aplikasi yang menggunakan logika fuzzy, selalu identik dengan pengendalian fuzzy. Walaupun sebenarnya aplikasi itu tergolong dalam klasifikasi fuzzy atau diagnosis fuzzy. Kejadian ini bukanlah masalah yang dominan dan pelik dalam sistem fuzzy, karena istilah “fuzzy” sebenarnya sudah kabur dan sering disamakan dengan istilah-istilah yang ada pada teori himpunan fuzzy, topologi fuzzy, atau dalam pengertian yang lebih sempit lagi sering disebut sebagai approximate reasoning dalam logika keputusan. Dengan cara pandang yang sama sistem kendali fuzzy sering sekali dinyatakan sebagai bagian teori himpunan fuzzy yang digunakan pada aplikasi-aplikasi dalam bentuk sistem lingkar tertutup. Namun tujuan utama tulisan ini adalah membedakan antara sistem kendali fuzzy dengan sistem klasifikasi fuzzy dan sistem diagnosis fuzzy. Pada ruang lingkup yang lebih luas lagi, masih ada sistem lainnya yang cukup sukses digunakan seperti sistem pakar fuzzy, sistem analisa data fuzzy, sistem pengolahan citra fuzzy, dan berbagai ragam aplikasi sistem fuzzy yang sudah ada.
Pada dasarnya penggunaan istilah klasifikasi dan diagnosis bukanlah merupakan penamaan yang baku, karena keduanya mempunyai pengertian atau makna yang hampir sama dan batas-batas perbedaannya juga tidak begitu jelas. Namun yang teramat penting adalah kedua istilah tadi menunjukkan perbedaan antara kedua sistem aplikasi berbasis logika fuzzy.
Aplikasi-aplikasi yang menggunakan sistem logika fuzzy sering sekali dianggap atau dinamakan sebagai pengendali fuzzy (fuzzy control). Padahal disamping pengendali fuzzy terdapat bermacam-macam teori yang digunakan pada aplikasi-aplikasi fuzzy seperti klasifikasi fuzzy (fuzzy clasification) dan diagnosis fuzzy (fuzzy diagnosis). Pada tulisan ini akan dipaparkan masalah dalam teknologi fuzzy dan perbedaan antara pengendali fuzzy dengan klasifikasi fuzzy dan fuzzy diagnosis.
Pendahuluan
Dalam perjalanan perkembangan suatu generasi teknologi menjadi lebih mantap dan berdaya guna tinggi, membutuhkan adanya pengembangan dasar pengetahuan dan dilakukannya berbagai macam riset atau penelitian yang bersifat eksperimental. Penelitian atau riset ini akan memberikan jawaban terhadap pertanyaan mendasar seperti : teori-teori apa saja yang masih secara praktis masih relevan untuk kemudian dikembangkan atau teori mana saja yang sama sekali tidak bisa digunakan lagi? Teori yang bermanfaat adalah teori yang dianggap mampu menjembatani penggabungan pengendali fuzzy dengan sistem kendali konvensional atau algoritma kendali modern seperti jaringan neural, algoritma genetik, dan lain sebagainya.
Pada generasi pertama teknologi fuzzy, terdapat beberapa kendala yang ditemui untuk mengembangkan pada industri-industri atau sistem kendali yang telah ada. Saat itu belum ada metodologi yang sistematik tentang aplikasi pengendali fuzzy, penentuan rancang bangun yang tepat, analisa permasalahan, dan bagaimana pengaruh perubahan parameter sistem terhadap kualitas unjuk kerja sistem. Jadi tidak bisa diharapkan suatu rancang bangun yang universal dan strategi optimasi fuzzy dapat segera digunakan secara praktis.
Saat ini logika fuzzy telah berhasil menerobos kendala-kendala yang dulu pernah ditemui dan segera menjadi basis teknologi tinggi. Penerapan teori logika ini dianggap mampu menciptakan sebuah revolusi dalam teknologi. Sebagai contoh, mulai tahun 90-an para manufaktur industri yang bergerak di bidang Distributed Control System (DCSs), Programmable Controllers (PLCs), dan Microcontrollers (MCUs) telah menyatukan sistem logika fuzzy pada barang produksi mereka dan memiliki prospek ekonomi yang baik. Sebuah perusahaan mikroprosesor terkemuka, Motorolla, dalam sebuah jurnal teknologi, pernah menyatakan “… bahwa logika fuzzy pada masa-masa mendatang akan memainkan peranan penting pada sistem kendali dijital “(1). Pada saat yang bersamaan, pertumbuhan yang luar biasa terjadi pada industri perangkat lunak yangmenawarkan kemudahan penggunaan logika fuzzy dan penerapannya pada setiap aspek kehidupan sehari-hari.
Perusahaan Jerman Siemens yang bergerak diberbagai bidang teknik seperti otomatisasi industri, pembangkit tenaga, semikonduktor, jaringan komunikasi publik dan pribadi, otomotif dan sistem transportasi, sistem audio dan video, dan lain sebagainya, beberapa tahun belakangan ini telah membentuk kelompok riset khusus tentang fuzzy. Tujuannya untuk melakukan penelitian dan pengembangan yang sistematik tentang logika fuzzy pada setiap aspek teknologi (4).
Ada dua alasan utama yang mendasari pengembangan teknologi berbasis sistem fuzzy:
• Menjadi state-of-the-art dalam sistem kendali berteknologi tinggi. Jika diamati pengalaman pada negara-negara berteknologi tinggi, khususnya di negara Jepang, pengendali fuzzy sudah sejak lama dan luas digunakan di industri-industri dan alat-alat elektronika. Daya gunanya dianggap melebihi dari pada teknik kendali yang pernah ada. Pengendali fuzzy terkenal karena kehandalannya, mudah diperbaiki, dan yang lebih penting lagi pengendali fuzzy memberikan pengendalian yang sangat baik dibandingkan teknik lain, yang biasanya membutuhkan usaha dan dana yang lebih besar.
• Dalam perspektif yang lebih luas, pengendali fuzzy ternyata sangat bermanfaat pada aplikasi-aplikasi sistem identifikasi dan pengendalian ill-structured, di mana linieritas dan invariansi waktu tidak bisa ditentukan dengan pasti, karakteristik proses mempunyai faktor lag, dan dipengaruhi oleh derau acak. Bentuk sistem seperti ini jika dipandang sistem konvensional sangat sulit untuk dimodelkan.
Beberapa proyek teknologi yang dinilai digunakan dan memiliki prospek ekonomi yang cerah seperti (4) :
• Dalam teknologi otomotif : sistem transmisi otomatis fuzzy dan pengendali kecepatan idle fuzzy.
• Dalam teknologi transpirtasi :
Pengendali fuzzy anti-slip untuk kereta listrik, sistem pengaturan dan perencanaan perparkiran, sistem pengaturan lampu lalu lintas, dan pengendalian kecepatan kendraan di jalan bebas hambatan.
• Dalam peralatan sehari-hari : mesin cuci fuzzy dan vacum cleaner fuzzy dan lain-lain.
• Dalam aplikasi industri di antaranya : industri kimia, sistem pengolahan kertas, dan lain-lain.
• Dalam power satations : sistem diagnosis kebocoran-H2
Masih banyak aplikasi lainnya yang sudah beredar sebagai alat kendali dan barang-barang elektronik berteknologi tinggi.
Kendali Perkembangan Teknologi Sistem Fuzzy
Keberhasilan penerapan teknologi fuzzy seperti yang telah dibeberkan pada bagian pembahasan sebelumnya, dapat direalisasikan jika terdapat penelitian dan strategi pengembangan riset dan desain oleh sebuah industri untuk menemukan teknik terbaik untuk produknya. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam menggunakan dan pengembangan teknologi ini. Secara garis besar beberapa kesulitan yang ditemui oleh industri-industri elektronika adalah sebagai berikut (4):
1. Para enjiner dan ilmuwan generasi sebelumnya dan sekarang banyak yang tidak mengenal teori kendali fuzzy, meskipun secara teknik praktis mereka memiliki pengalaman untuk menggunakan teknologi dan perkakas kontrol yang sudah ada.
2. Belum banyak terdapat kursus/balai pendidikan dan buku-buku teks yang menjangkau setiap tingkat pendidikan (undergraduate, postgraduate, dan on site training)
3. Hingga kini belum ada pengetahuan sistematik yang baku dan seragam tentang metodologi pemecahan problema kendali menggunakan pengendali fuzzy.
4. Belum adanya metode umu/general untuk mengembangkan dan implementasi pengendali fuzzy.
Kendala pertama dan kedua dapat diatasi dengan cara sering diadakannya kursus dan balai pendidikan, memperbanyak penuliasan karya-karya ilmiah dan juga pengadaan buku-buku tentang fuzzy di setiap perguruan tinggi atau institusi pendidikan lainnya. Kendala ke tiga dan ke empat dapat diatasi dengan cara membentuk suatu metodolgi untuk merancang dan mengembangkan sistem fuzzy. Metodologi ini mencakup fasilitas-fasilitas yang terdapat dalam teori sistem kendali fuzzy seperti : pemilihan fungsi keanggotaan, operator, penggunaan faktor skala, pengembangan basisi pengetahuan, penurunan basis aturan, uji coba, dan simulasi sistem.
Perusahaan elektrik Omron selain menjual produknya, kini mereka juga tengah mengembangkan metode pendidikan dan pelatihan teknik logika fuzzy. Asisten manajer Omron FA System Div..Jim Krill berkatta,” …, Educating potential customers about the benefits of fuzzy logic and where it can be applied is impotant for proper development of this technology.” Jadi cara terbaik untuk mencapai teknologi ini menurutnya adalah melalui program pelatihan, seminar, dan pemakaian piranti lunak simulasi sistem fuzzy yang efektif (1).
Hingga kini software pengembangan logika fuzzy sudah tidak terhitung banyaknya, mulai dari simulasi sistem yang sederhana hingga seistem yang sangat kompleks dan rumit. Masing-masing menawarkan berbagai kelebihan dan kemudahan pemakaian seperti : User friendly editor, sistem on-line dan off-line debugging, compilers untuk setiap bahasa pemrograman termasuk bahasa rakitan mikrokontroler, tampilan 3D dan berbagai macam proyek simulasi yang bisa dilakukan (4).
Kendali Fuzzy, Klasifikasi Fuzzy, dan Diagnosis Fuzzy
Aplikasi yang menggunakan logika fuzzy, selalu identik dengan pengendalian fuzzy. Walaupun sebenarnya aplikasi itu tergolong dalam klasifikasi fuzzy atau diagnosis fuzzy. Kejadian ini bukanlah masalah yang dominan dan pelik dalam sistem fuzzy, karena istilah “fuzzy” sebenarnya sudah kabur dan sering disamakan dengan istilah-istilah yang ada pada teori himpunan fuzzy, topologi fuzzy, atau dalam pengertian yang lebih sempit lagi sering disebut sebagai approximate reasoning dalam logika keputusan. Dengan cara pandang yang sama sistem kendali fuzzy sering sekali dinyatakan sebagai bagian teori himpunan fuzzy yang digunakan pada aplikasi-aplikasi dalam bentuk sistem lingkar tertutup. Namun tujuan utama tulisan ini adalah membedakan antara sistem kendali fuzzy dengan sistem klasifikasi fuzzy dan sistem diagnosis fuzzy. Pada ruang lingkup yang lebih luas lagi, masih ada sistem lainnya yang cukup sukses digunakan seperti sistem pakar fuzzy, sistem analisa data fuzzy, sistem pengolahan citra fuzzy, dan berbagai ragam aplikasi sistem fuzzy yang sudah ada.
Pada dasarnya penggunaan istilah klasifikasi dan diagnosis bukanlah merupakan penamaan yang baku, karena keduanya mempunyai pengertian atau makna yang hampir sama dan batas-batas perbedaannya juga tidak begitu jelas. Namun yang teramat penting adalah kedua istilah tadi menunjukkan perbedaan antara kedua sistem aplikasi berbasis logika fuzzy.
Sistem fuzzy secara
umum dapat dilihat pada Gambar 1. Pada gambar tersebut terdapat blok proses,
sistem fuzzy, dan sistem pengembangan (development system). Pihak developer
diletakkan paling atas pada gambar ini. Selain itu, terdapat dua operator,
yaitu seorang yang bertanggung jawab atas masukan untuk sistem fuzzy dan
keluaran dari proses, dan seorang lagi bertugas mambawa masukan ke dalam proses
dan menentukan keluaran dari sistem fuzzy. Operator ini sebenarnya tidak mesti
seorang operator manusia, biasanya sistem fuzzy atau non-fuzzy yang berfungsi
mengantarkan masukan atau keluaran sinyal proses. Dari gambar ini dapat
diturunkan beberapa sistem sistem fuzzy, seperti pengendali fuzzy, klasifikator
fuzzy, dan sistem pendiagnosaan fuzzy.
Sebuah kendali fuzzy
yang digambarkan pada Gambar 2 merupakan suatu sistem lingkar tertutup, di mana
tidak terdapat operator yang menjadi bagian dari sistem lingkar kendali
(control loop). Contoh dari sistem kendali ini adalah vacuum cleaner. Sistem
pada alat ini mengatur daya motor penghisap tergantung pada banyaknya debu di
lantai atau karpet. Contoh lain dari sistem kendali fuzzy adalah optimisasi
torsi dalam sistem anti slip yang digunakan kereta listrik dan sistem kereta
bawah tanah. Masukan sistem kendali berupa kecepatan kereta dan koefisien
resistansi rel.
Pada sistem
klasifikasi fuzzy (Gambar 3) tidak terdapat loop tertutup. Sistem ini hanya
menerima masukan dan keluaran dari proses untuk selanjutnya memberikan
informasi berupa kondisi (state) dari proses tadi. Informasi kondisi ini dapat
digunakan untuk mmengendalikan sistem atau memberikan tanggung jawab kendali
kepada operator. Secara matematis, sistem klasifikasi lebih dekat pada teori
himpunan daripada teori fungsi. Pada sistem ini, sifat kesamaan (Vagueness)
sering ditemui pada opini pakar dan jarang menggunakan model relasi fuzzy (4).
Contoh dari sistem klasifikasi fuzzy adalah mesin cuci fuzzy. Beberapa variabel/parameter mesin cuci ditentukan berdasarkan jumlah dan jenis pakaian. Keluaran atau informasi dari sistem klasifikasi ini digunakan untuk menentukan jenis spin-dry serta lembut atau kasar gesekan pakaian yang optimal. Contoh ke dua dari sistem fuzzy ini adalah sistem transmisi otomatik fuzzy. Sistem ini menggunakan beberapa sensor yang ditaruh pada sistem ABS, sistem power steering, sistem kendali motor, dan bagian penting lainnya. Selama kendaraan berjalan, sistem ini akan terus memantau dan menilai kondisi mobil tersebut, seperti beban kendaraan, kondisi mobil pada saat melewati jalan yang menanjak atau menurun dan kondisi-kondisi lainnya. Pada Gambar 3, gambar operator manusia pada kiri dan kanan sistem klasifikasi fuzzy, biasanya merupakan suatu sistem khusus yang bertugas memberikan informasi yang diperlukan untuk kemudian di proses.
Contoh dari sistem klasifikasi fuzzy adalah mesin cuci fuzzy. Beberapa variabel/parameter mesin cuci ditentukan berdasarkan jumlah dan jenis pakaian. Keluaran atau informasi dari sistem klasifikasi ini digunakan untuk menentukan jenis spin-dry serta lembut atau kasar gesekan pakaian yang optimal. Contoh ke dua dari sistem fuzzy ini adalah sistem transmisi otomatik fuzzy. Sistem ini menggunakan beberapa sensor yang ditaruh pada sistem ABS, sistem power steering, sistem kendali motor, dan bagian penting lainnya. Selama kendaraan berjalan, sistem ini akan terus memantau dan menilai kondisi mobil tersebut, seperti beban kendaraan, kondisi mobil pada saat melewati jalan yang menanjak atau menurun dan kondisi-kondisi lainnya. Pada Gambar 3, gambar operator manusia pada kiri dan kanan sistem klasifikasi fuzzy, biasanya merupakan suatu sistem khusus yang bertugas memberikan informasi yang diperlukan untuk kemudian di proses.
Pada sistem
diagnosis fuzzy (Gambar 4) peranan manusia/operator lebih dominan. Pengiriman
data dilaksanakan oleh operator ke dalam sistem, ketika sistem memerlukan data
tambahan. Selain itu operator dapat meminta atau menanyakan informasi dari
sistem diagnosis berupa hasil konklusi diagnosis atau prosedur detail hasil
diagnosis oleh sistem. Dari sifat sistem ini, sistem diagnosis fuzzy dapat
digolongkan pada sistem pakar fuzzy. Sistem pakar fuzzy adalah sistem pakar
yang menggunakan notasi fuzzy pada aturan-aturan dan proses inferensi (logika
keputusan). Salah satu kelebihan sistem pakar fuzzy dibandingkan sistem pakar
konvensional adalah jumlah aturan lebih sedikit, sehingga sistem lebih
transparan untuk dianalisa. Kekurangannya adalah kehandalan sistem sangat
tergantung pada baik-buruknya proses pengumpulan aturan seperti prosedur
pertanyaan dan komponen-komponen kuisioner, serta sering terjadi kesulitan
untuk menyimpulkan suatu pernyataan tertentu oleh operator.
Bidang aplikasi sistem diagnosis ini biasanya suatu proses yang besar dan kompleks, sehingga sangat sulit dianalisa menggunakan algoritma eksak dan dimodelkan dengan model matematika biasa. Pada permulaan persiapan sistem, jumlah aturan yang digunakan ini biasanya sangat banyak. Namun pada tahap akhir, jumlah aturan akan lebih sedikit dan mudah dibaca. Ini merupakan sifat sistem pakar fuzzy, seperti yang dikatakan oleh Prof. Zadeh, bahwa sistem pakar fuzzy akan menggunakan aturan-aturan yang lebih sedikit dibandingkan sistem pakar konvensional sehingga mudah dibaca dan membantu menghindarkan inkonsistensi dan inkomplit sistem pengendali (4). Contoh dari sistem pakar fuzzy ini adalah proyek diagnosa kebocoran-H2 pada sistem pendingin high-performance generator. Salah satu contoh aturan sistem diagnostik ini adalah :
“Jika konsumsi H2 tinggi dan daya yang tersedia rendah dan suhu gas rendah dan tekanan H2 generator tidak rendah/menurun, maka tingkatkan konsumsi H2 (untuk menurunkan temperatur)”
Yang perlu diperhatikan pada sistem diagnostik ini adalah, tidak berlakunya proses defuzzifikasi, karena sistem ini hanya menghasilkan sifat keluaran berupa aproksimasi linguistik yang merupakan suatu pernyataan atau jawaban yang mudah dipahami oleh operator.
Kesimpulan
Teknologi sistem fuzzy telah berkembang cukup jauh, dan memberikan berbagai keuntungan dan perbaikan unjuk kerja pada sistem kendali yang pernah ada. Perkembangan sistem ini menuntut mutu sumber daya manusia yang berpendidikan, seperti ilmuwan dan enjineer yang ahli di bidang teknik sistem fuzzy dan tidak lepas dari kondisi pendidikan dan kelengkapan alat-alat yang mendukung pengembangan teknologi ini.
Di bidang aplikasi fuzzy, tidak hanya terdapat sistem kendali fuzzy, melainkan juga ada klasifikasi fuzzy dan diagnosis fuzzy. Jadi sistem fuzzy pada keadaan riil, mempunyai ragam metode dan strategi pengembangan yang dapat diterapkan pada masalah-masalah kendali saat ini.
Bidang aplikasi sistem diagnosis ini biasanya suatu proses yang besar dan kompleks, sehingga sangat sulit dianalisa menggunakan algoritma eksak dan dimodelkan dengan model matematika biasa. Pada permulaan persiapan sistem, jumlah aturan yang digunakan ini biasanya sangat banyak. Namun pada tahap akhir, jumlah aturan akan lebih sedikit dan mudah dibaca. Ini merupakan sifat sistem pakar fuzzy, seperti yang dikatakan oleh Prof. Zadeh, bahwa sistem pakar fuzzy akan menggunakan aturan-aturan yang lebih sedikit dibandingkan sistem pakar konvensional sehingga mudah dibaca dan membantu menghindarkan inkonsistensi dan inkomplit sistem pengendali (4). Contoh dari sistem pakar fuzzy ini adalah proyek diagnosa kebocoran-H2 pada sistem pendingin high-performance generator. Salah satu contoh aturan sistem diagnostik ini adalah :
“Jika konsumsi H2 tinggi dan daya yang tersedia rendah dan suhu gas rendah dan tekanan H2 generator tidak rendah/menurun, maka tingkatkan konsumsi H2 (untuk menurunkan temperatur)”
Yang perlu diperhatikan pada sistem diagnostik ini adalah, tidak berlakunya proses defuzzifikasi, karena sistem ini hanya menghasilkan sifat keluaran berupa aproksimasi linguistik yang merupakan suatu pernyataan atau jawaban yang mudah dipahami oleh operator.
Kesimpulan
Teknologi sistem fuzzy telah berkembang cukup jauh, dan memberikan berbagai keuntungan dan perbaikan unjuk kerja pada sistem kendali yang pernah ada. Perkembangan sistem ini menuntut mutu sumber daya manusia yang berpendidikan, seperti ilmuwan dan enjineer yang ahli di bidang teknik sistem fuzzy dan tidak lepas dari kondisi pendidikan dan kelengkapan alat-alat yang mendukung pengembangan teknologi ini.
Di bidang aplikasi fuzzy, tidak hanya terdapat sistem kendali fuzzy, melainkan juga ada klasifikasi fuzzy dan diagnosis fuzzy. Jadi sistem fuzzy pada keadaan riil, mempunyai ragam metode dan strategi pengembangan yang dapat diterapkan pada masalah-masalah kendali saat ini.
CONTOH APLIKASI SUPPORT
VEKTOR MESIN
1. Support Vector Machines (SVM) Ikhtisar Pendahuluan (http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.statsoft.com/textbook/support-vector-machines/)
Dukungan Vector Machines didasarkan pada konsep pesawat keputusan yang menentukan batas-batas keputusan. Sebuah pesawat keputusan adalah salah satu yang memisahkan antara satu set objek yang memiliki keanggotaan kelas yang berbeda. Sebuah contoh skematis ditunjukkan pada ilustrasi di bawah ini. Dalam contoh ini, benda-benda milik baik untuk kelas hijau atau merah. Garis memisahkan mendefinisikan batas di sisi kanan yang semua benda yang HIJAU dan ke kiri dari mana semua obyek MERAH. Setiap objek baru (putih lingkaran) jatuh ke kanan diberi label, yaitu, diklasifikasikan, sebagai GREEN (atau diklasifikasikan sebagai RED harus itu jatuh ke kiri dari garis yang memisahkan).
Di atas adalah contoh klasik dari sebuah classifier
linier, yaitu, sebuah classifier yang memisahkan satu set objek ke dalam
kelompok masing-masing (HIJAU dan MERAH dalam kasus ini) dengan garis. Tugas klasifikasi yang
paling, bagaimanapun, tidak sesederhana itu, dan sering struktur yang lebih
kompleks yang diperlukan dalam rangka untuk membuat pemisahan yang optimal,
yaitu, benar mengklasifikasikan benda-benda baru (kasus uji) berdasarkan contoh
yang tersedia (kasus kereta). Situasi ini digambarkan dalam ilustrasi di bawah ini.
Dibandingkan dengan
skema sebelumnya, jelas bahwa pemisahan penuh dari obyek HIJAU dan MERAH akan
memerlukan kurva (yang lebih kompleks daripada garis). Klasifikasi berdasarkan tugas
menggambar garis yang memisahkan untuk membedakan antara objek dari keanggotaan
kelas yang berbeda yang dikenal sebagai pengklasifikasi hyperplane. Dukungan Vector Mac hines
sangat cocok untuk menangani tugas-tugas tersebut.
Ilustrasi di bawah ini
menunjukkan ide dasar di balik Support Vector Machines. Di sini kita melihat
benda-benda asli (sisi kiri skema) dipetakan, yaitu, ulang, dengan menggunakan
satu set fungsi matematika, yang dikenal sebagai kernel. Proses menata ulang
benda-benda ini dikenal sebagai pemetaan (transformasi). Perhatikan bahwa dalam
pengaturan baru, objek dipetakan (sisi kanan dari skematis) adalah linear
dipisahkan dan, dengan demikian, bukan membangun kurva kompleks (skema kiri),
yang harus kita lakukan adalah untuk menemukan garis yang optimal yang dapat
memisahkan HIJAU dan objek RED.
4.
Memasukkan dukungan MESIN VEKTOR UNTUK KONTEN BERBASIS
IMAGE Retrieval RELEVAN DENGAN UMPAN BALIK
Sistem pengambilan gambar digital memungkinkan canggih
query dan mencari dengan konten gambar.
Sejak 1990-an, Konten Berbasis Gambar
Retrieval (CBIR) telah menarik besar perhatian
penelitian [3] [4] [7]. Penelitian awal difokuskan pada
menemukan "terbaik" representasi untuk fitur
gambar. Para kesamaan antara dua gambar
dihitung dengan menjumlahkan jarak individu fitur tingkat rendah dengan tetap
bobot. Dalam hal ini, konteks tingkat tinggi konsep
dan pengguna persepsi subjektivitas
tidak dapat dimodelkan dengan baik. Terakhir memperkenalkan pendekatan
interaksi manusia-komputer ke CBIR [2] [6] [9]. Mekanisme interaktif [6]
memungkinkan pengguna untuk mengirimkan query awal kasar dan terus menerus menyempurnakan
memerlukan informasi nya melalui umpan balik relevansi. Para bobot dari
tingkat rendah fitur visual yang diperbarui berdasarkan umpan balik. Pendekatan
ini sangat mengurangi tenaga kerja
diperlukan untuk menyusun query dan menangkap pengguna
informasi perlu lebih tepatnya.